Minggu, 27 Oktober 2013

SAKIT BATU EMPEDU


Penyakit batu empedu dan maag bisa saja memiliki gejala yang mirip. Frekuensi sakit pada maag timbul perlahan hingga akhirnya mencapai rasa sakit yang hebat. Sementara pada batu empedu, rasa sakit timbul tiba-tiba dengan hebat dan dapat hilang begitu
saja.

Jika nyeri seperti itu sering Anda rasakan –khususnya setelah usai mengonsumsi makanan berlemak– segera temui dokter. Dan untuk memastikannya, ada beberapa jenis tes yang bisa Anda lakukan.

    Pertama, Anda bisa melakukan pemeriksaan darah. Hasil dari pemeriksaan darah dapat menunjukkan fungsi hati. Jika terdapat ketidaknormalan maka kemungkinan besar telah terjadi penyumbatan pada saluran empedu.
    Tes lain adalah pemeriksaan USG abdomen serta MSCT (multi slices computed tomography) Abdomen 2 phase. Melalui pemeriksaan ini Anda dapat memeperoleh gambaran terhadap kantong empedu, hati dan pankreas untuk memastikan ada tidaknya kelainan pada organ-organ tersebut. Jika Anda masih belum puas terhadap hasil pemeriksaan tersebut, Anda bisa saja meminta dokter untuk melakukan CT Scan.

Jika  batu empedu yang mengendap di tubuh sudah menyebabkan serangan nyeri yang muncul terus menerus, maka perubahan pola makan saja tidak cukup. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menjalani pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi). Proses pengangkatan bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu cara konvensional dan melalui laparoskopik. Tapi saat ini 90 % dari proses pengangkatan dilakukan dengan metode bedah laparoskopik.

Pengangkatan kantong empedu dengan cara konvensional tidak memungkinkan dokter untuk melihat seluruh bagian organ tubuh, meskipun sayatan yang dibuat cukup lebar. Ini akan membatasi gerakan dokter yang akhirnya dapat menimbulkan kesulitan. Sementara pada bedah laparoskopik, meskipun sayatan yang dibuat cukup kecil –berkisar antara 0,2-2 cm– dokter justru dapat menjangkau seluruh organ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar